BERSAMA KITA BISA
#rangkuman khotbah perayaan HUT 57 GKI Parakan
Seorang yang
mengklaim dirinya hidup bersama Tuhan, maka dia juga harus bisa hidup bersama
dengan sesama. Jika tidak, maka perlu dipertanyakan: “Tuhan seperti apa yang
hidup bersamanya?” Karena firman Tuhan dengan tegas mengatakan bahwa jika kita
hidup di dalam “persekutuan” dengan Dia, maka kita pun beroleh “persekutuan”
seorang dengan yang lain (1 Yohanes 1:7)
Di Tiongkok ada sepasang suami istri yang kaya raya. Sepasang suami istri itu berduaan naik mobil BMW SERI 3. Mobil itu harganya, kurang lebih Rp 905.000.000,- (sembilan ratus lima juta rupiah). Mungkin kita berkata: “Alangkah bahagianya suami istri itu!” Tapi ternyata tidak. Karena di dalam mobil itu, mereka bertengkar hebat. Yang mengakibatkan mobil BMW mereka, menabrak dua mobil mewah Ferrari GTC4Lusso (harga 11 milyar) dan Porsche 918 Spyder (harga 10 Milyar). Sehingga mereka dituntut untuk ganti rugi.
Dari kisah suami istri di Tiongkok di atas, kita dapat belajar bawah HIDUP BERSAMA ITU LEBIH BERHARGA DARI PADA “MOBIL MEWAH”. Apa artinya kita memiliki “mobil mewah” (barang mewah), tetapi kita tidak dapat hidup bersama. Apa artinya gereja memiliki “gedung mewah”, tetapi tidak bisa hidup bersama? Karena itulah, ketika Tuhan Yesus mengutus 70 orang murid-Nya, Dia mengutus mereka “berdua-berdua” (bersama), dan tidak boleh membawa pundi-pundi, bekal atau kasut (Lukas 10:1-4). Melaluinya, Tuhan Yesus ingin mengajarkan kepada kita, bahwa menjadi KAWAN SEPERJALANAN itu lebih penting dari pada BEKAL DALAM PERJALANAN.
Ada janji Tuhan ketika kita dapat hidup bersama, yaitu BERKAT TUHAN, sebagaimana yang dikatakan di Mazmur 133:1-3. Disana dikatakan, bahwa jika kita bisa hidup bersama dengan rukun maka berkat Tuhan akan turun seperti “embun” yang turun dari Hermon, dan seperti minyak yang turun dari janggut Harun. Maka sebaliknya, jika kita tidak dapat hidup bersama, maka “kutuklah” yang akan kita terima, bukan berkat.
Karena Nehemia dapat hidup bersama, maka tembok Yerusalem yang adalah sebuah “proyek” yang sangat besar, dapat selesai dibangun. Sehingga nama Tuhan dimuliakan. Karena bangsa-bangsa lain menjadi tahu bahwa Allah Israel adalah Allah yang dahsyat (Nehemia 6:15-16).
Saat ini kita (GKI Parakan) memiliki “proyek” yang besar, yaitu membangun Gedung Sarana Penunjang. Kita sadar betul, bahwa membangun sebuah “proyek” yang besar pada zaman sekarang memang tidak mudah. Bahkan mungkin mustahil melihat kondisi keadaan gereja kita saat ini. Tapi marilah kita percaya dan berusaha dengan penuh keyakinan, bahwa jika kita dapat bersama, KITA PASTI BISA! Tidak ada sesuatu yang sangat besar, yang tidak dapat kita lakukan, jika kita dapat hidup bersama. Ada kuasa Tuhan dibalik hidup bersama. Ada mujizat Tuhan di balik hidup bersama. Ada nama Tuhan yang akan dipermuliakan, jika kita hidup bersama. Amin.
Komentar
Posting Komentar